Tunjungsari102A

"apalah arti sebuah nama" agaknya gw kurang satuju dengan ungkapan itu. pastinya ada maksud, makna dan pastinya harapan dari si pemberi nama untuk nama yg diajukannya itu. Dan oleh karenanya, izinkan saya,memberi nama blog ini dgn "Tunjungsari 102A" sbg bentuk hormat saya atas apa yg telah "mereka" berikan pada saya. Terima kasih ya ALLAH, Rabb semesta alam, karena "mereka" semua telah memberi warna baru pada hidup ini sekaligus mengenalkan saya dengan apa yg disebut "pertemanan"

Sabtu, 01 November 2008

It's not easy

"Berbuat baik memang tidak mudah."
Agaknya ku harus benar2 belajar dengan ungkapan itu.

Kala itu ku hanya ingin membantu ia yang hendak pulang di waktu hujan yang pastinya dengan kondisi jalanan yang macet.
Sambil ku berpikir mungkin ku kan mendapat teman bicara saat di jalan.

Awalnya semua berjalan lancar,
ia yang tidak memakai helm pun tetap bisa ku bonceng dengan tetap terhindar dari polisi.
ia pun tetap sabar ikut membonceng meski gerimis terus ia dapati,
meski kondisi jalanan macet,
meski tak ditemani dengan teh hangat apalagi pisang goreng.

Lama kami berjalan,
persimpangan pun kami temui.
Ku pun memutuskan untuk mengambil tikungan ke kiri guna mengambil jalur kompleks, hanya tuk menghindar dari tilangan Polisi.
Mengapa?
seandainya ku ambil lurus tanpa berbelok,
pastinya kan banyak polisi yang kami temui terlebih kemungkinan besar saat itu sedang sangat amat macet yang perlu diurusi oleh polisi, meskipun itulah jalan tersingkat dan rute paling nyaman yang bisa ditempuh.
Seandainya ku ambil tikungan ke kanan,
1 km lagi yang bisa ditempuh hanya dengan 15 menit, ku kan sudah sampai di rumah.
Tapi ku pun tak setega itu membiarkan ia yang tak lain berasal dari kaum hawa naik angkutan umum pulang ke rumah
terlebih gerimis cenderung berubah menjadi hujan.

Ku yang sedikit banyak pernah di "didik" memperlakukan wanita,
pun akhirnya mengambil tikungan ke kiri tersebut dengan maksud mengantarnya pulang,
itu pada awalnya.

Belum lama setelah persimpangan tadi,
kami dihadapkan dengan kubangan sedalam +/- 10cm sepanjang +/- 20m.
Dengan pede nya ku tancap gas motor ku menembus kubangan tersebut.
menjelang akhir kubangan tersebut, mobil didepan ku pun berhenti yang membuat ku pun mengurangi kecepatan motor ku.
alhasil,
sesampainya kami di ujung kubangan, motor berhenti dan seperti yang ku khawatirkan, kami pun mendorong motor.

Malu bukan kepayang kala itu insan ini.
"Niat baik tak selamanya mudah"
itulah yang kemudian terlintas di pikiran ini.
Maksud hati membantu, justru merepotkan orang yang ingin dibantu.
Bagaimana tidak?
Ia yang menumpang pun harus menemaniku mendorong motor.
Ia pula yang meminjam kunci letter L guna membantu ku membuka dan memasang sayap motor tuk memasang busi yang sempat ku copot.
Ia pun akhirnya tetap naik angkutan umum lewat rute awal yag seharusnya kami tadi lurus, tidak mengambil tikungan ke kiri.
Parahnya lagi, ia sampai di rumah lebih malam dari yang seharusnya, dari yang biasanya.

Apa yang kemudian ku dapat dari moment ini?
Lelah,
capai,
basah karena kala itu sedang hujan,
dan pastinya,
malu dan rasa tidak enak di depan si dia.

Semua ini memberi ku kesempatan tuk merenung,
Manusia itu lemah.
ALLAH yang Maha Kuasa dan Maha Agung.
Bahkan saat seorang muslim ingin berbuat baik dengan muslim lainnya,
ALLAH masih menguji apakah hambanya itu tetap sabar mengahadapi ujiannya itu.
Ku pun yakin bahwa itu tidak lain adalah cara-Nya memuliakan hamba-Nya yang mau sabar dan berusaha.

Saat ku mendorong motor sejauh +/- 2km,
basah, haus, lapar, migrain yang kumat,
semua bercampur menjadi satu menguji ku,
apakah aku mampu mengatasi semua itu dengan sabar dan ikhlas.

Ku pun terus meyakini diri ini,
bahwa
setiap langkah dorongan kaki ini untuk mendorong motor hingga ke rumah kan dinilai ibadah oleh-Nya,
bahwa
setiap nafasku yang kian terengah kan terus menguatkan raga ini tuk ingat dan bersyukur akan kesehatan dan nafas yang masih diberi-Nya,
bahwa
setiap keluhan yang mungkin muncul dari manusia lemah ini hanya kan mengurangi kemuliaan kesempatan tuk mengingat-Nya kala itu.

Sungguh ku hanya manusia lemah.
karenanya,
sampaikan ini pada setiap mereka yang kau kenal atau kau jumpai.
Tanpa kalian yang mau membaca dan berbagi,
ku pastikan insan ini tak mampu tuk berbagi lebih banyak.
Berbagilah,
karena sesungguhnya berbagi itu menyenangkan dan membangun.

-Planc-

1 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda