Tunjungsari102A

"apalah arti sebuah nama" agaknya gw kurang satuju dengan ungkapan itu. pastinya ada maksud, makna dan pastinya harapan dari si pemberi nama untuk nama yg diajukannya itu. Dan oleh karenanya, izinkan saya,memberi nama blog ini dgn "Tunjungsari 102A" sbg bentuk hormat saya atas apa yg telah "mereka" berikan pada saya. Terima kasih ya ALLAH, Rabb semesta alam, karena "mereka" semua telah memberi warna baru pada hidup ini sekaligus mengenalkan saya dengan apa yg disebut "pertemanan"

Rabu, 30 Juli 2008

Antara Idealisme, Realitas, dan Kelalaian

"maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai"
Pastinya bnyak dari Anda yang tau pribahasa tersebut.

Yup,
Pribahasa ini mengajarkan kita semua bahwa tidak semua yang kita inginkan dapat terwujud. Pastinya ada banyak hal yang muncul untuk menghambat, menghalang atau menjadi kendala dalam setiap tujuan kegiatan kita itu. Mulai dari kebencian orang2 disekitar kita, atau karena kekurangsiapan kita untuk menjalani apa yang kita niatkan atau bahkan sikap kita yang sering kali tidak konsisten atau kurang istiqomah atas apa yang telah kita niatkan sebelumnya.
Lebih mendalam lagi, pastinya Anda pun kan berpikir bahwa pribahasa ini pun mengajarkan kita bahwa ada kekuatan lain diluar kesanggupan daya pikir kita sebagai manusia yang lebih berhak dalam menentukan segala sesuatunya. Kekuatan yang maha dahsyat tersebut lah yang kemudian memandu kita untuk lebih pandai mengatur hati bahwa manusia itu lemah, tak punya daya, dan hanya bisa mengharap dan meminta.

Namun demikian bukan berarti manusia tak bisa berbuat apapun jua.
manusia diberi otak untuk berpikir, diberi nafsu untuk senantiasa menyemangati dirinya dan diberi akal untuk bisa menilai sekaligus menentukan mana yang terbaik untuk dirinya.
Itu artinya sebenarnya manusia punya bnyak hal yang lebih dari cukup untuk bisa mengantarkan mereka kepada apa yang telah mereka rencanakan sebelumnya.

Otak, nafsu, dan akal lah yang bermain di sini.
Bagaimana otak berpikir untuk mengatur dan memersiapkan segalanya,
sambil kemudian nafsu terus menstimulir otak dan otot kita untuk bekerja hingga pada akhirnya akal lah yang menilai apakah yang telah kita rencanakan hingga sekarang ini adalah suatu hal yang realistis atau tidak.
Dari sinilah kemudian akal pun mengatur segenap fungsi fa'al tubuh untuk mengkondisikan tubuh kita baik fisik maupun rohani kita saat kita mendapatkan apa yang telah rencanakan tersebut ataupun saat kita gagal mendapatkannya.
Namun sekali lagi, ini adalah kehendak ALLAH, Tuhan yang Maha Berkehandak. jauh diluar daya pikir manusia

Sebenarnya, pada saat itu, yakni saat kita sukses ataupun saat kita gagal, ada satu lagi bagian tubuh ini yang bermain.
Ya, Hati...
Bagian yang satu ini lah yang sangat menentukan sikap kita pasca moment besar, kesuksesan atau kegagalan, tersebut. Dari hati ini pula lah kita akan pandai menilai diri kita secara dingin dan bijak, mulai dari persiapan kita hingga sampai pelaksanaan rencana kta.
Dari sini pula lah kita akan mampu memberi banyak perbaikan atas rencana kita tersebut.
Dari sini pula nantinya, kita akan memantapkan idealisme kita atas suatu peristiwa maupun moment yang kita alami dengan realita yang kita dapat dari pengalaman kita yang sudah2. Kita pun akan banyak melihat diri kita penuh kelalaian saat kita mendapati diri kita gagal atau bahkan saat kita sukses, karena kesuksesan itu pastinya bukan hanya karena usaha kita namun juga karena banyak dukungan orang disekitar kita. Dan lebih karena kepedulian merekalah kita mendapat apa yang telah kita rencanakan.
Sekali lagi, ini semua sudah terencana dan merupakan kehendak ALLAH, Tuhan yang Maha Besar.

Mungkin terlalu naif jika saya menulis apa yang Anda baca di atas.
Mungkin insan ini terlalu berlebihan dalam mengungkapkan apa yang terpikir di kepalanya.
Namun sekali lagi,
tujuan saya di sini adalah untuk berbagi,
tidak peduli itu penting atau tidak
karena saya meyakini bahwa berbagi itu menyenangkan dan membangun.

Sabtu, 26 Juli 2008

Salam Pertama


Segala apa yang terjadi di dunia adalah apa yang sudah dikehenaki oleh Sang Khaliq,
termasuk saat saya memutuskan untuk join
dan mulai posting beberapa kalimat pada blog simpel ini.

Suatu anugerah tentunya bagi saya karena ini berarti saya diberi ksempatan
untuk bisa berdialog sambil berbagi dengan mereka2 yang sebelumnya belum pernah saya temui.
Dan karena hal itu pulalah saya pun mengakui bahwa pastinya kan banyak ditemui kekurangan pada media karya insan lemah ini. Dan untuk itu, perkenankanlah saya untuk memberi salam
pertama ini untuk para jenius blog atau para pembaca pada umumnya.

Satu yang pasti adalah bahwa tulis menulis itu mudah,
telebih di zaman sekarang saat bukan hanya buku saja medianya, tp juga blog ini salah satunya.
Kini, kan ku bulatkan tekad tuk bisa menulis,
mengingat dngan menulis lah kita benar2 dapat menyampaikan gagasan, ide, ataupun unek2 kita.
dengan menulis pula diri kita kan tetap "ada"
saat kita sedang tak ada.



Sampaikan salam ini pada siapapun yang Anda kenal,
tidak peduli ini penting atau tidak,
pastinya berbagi itu menyenangkan dan membangun.